Cara Mengerjakan Tes Psikotes Gambar Orang
Pada beberapa orang yang baru pertama kali mendapatkan tes ini, tentu akan merasa bingung. Sebab tidak ada perintah sama sekali di kertas kosong yang diberikan. Satu-satunya perintah adalah kamu diminta untuk psikotes gambar orang.
Tapi tenang saja, KitaLulus sudah merangkum beberapa cara menjawab soal psikotes gambar orang dan triknya.
Profesi yang Dikerjakan
Ada baiknya jika kamu juga menggambarkan profesi dalam psikotes gambar orang. Misalnya kamu ingin menggambar seorang dokter, maka kamu bisa menambahkan jubah dokter atau baju operasi.
Tambahkan juga ekspresi dari psikotes gambar orang tersebut. Apakah orang tersebut senang dengan pekerjaannya atau tidak. Psikolog akan melakukan penilaian terhadap rasa optimis yang kamu miliki.
Cara mengerjakan psikotes gambar orang yang selanjutnya adalah dengan memerhatikan posisi objek. Bisa menghadap ke depan, samping kanan, atau kiri.
Posisi objek ini tidak selalu harus hadap depan. Hal ini bisa disesuaikan dengan kemampuan menggambar kamu. Namun pastikan psikotes gambar orang tersebut melakukan aktivitas sesuai dengan profesinya, ya!
Satu lagi cara mengerjakan psikotes gambar orang adalah perhatikan detail gambar. Misalnya seperti apakah kaki kanan dan kiri sudah sejajar? Apakah ada gambar mata yang besar sebelah? Apakah kuping yang kamu gambar sama besarnya?
Detail gambar yang perlu kamu tambahkan juga adalah ciri khas dari jenis kelamin. Misalkan kamu menggambar seorang pria, maka jangan lupa untuk menambahkan jakun. Atau kamu bisa menambahkan rambut panjang jika menggambar seorang wanita.
Baca juga: 7 Contoh Soal Psikotes Deret Angka, Pembahasan, dan Tips Mengerjakannya
Pertanyaan Seputar Psikotes Gambar Orang
Proses rekrutmen dalam suatu perusahaan adalah suatu proses yang sangat penting. Tidak hanya seleksi soft skill dan hard skill yang dibutuhkan dalam menghadapi pekerjaan pada sesi wawancara saja, tapi juga penting untuk mengetahui sisi kepribadian dan psikologis calon karyawannya. Salah satunya adalah dengan tes menggambar.
Tes menggambar diperlukan untuk mengetahui kepribadian calon karyawannya. Karena pada kondisi tertentu, kepribadian dan psikologi seseorang dapat dilihat dari caranya menggambar sesuatu. Di samping Tes Wartegg, ada tes menggambar lain yang mungkin bakal kalian temui ketika proses seleksi kerja, yaitu Psikotes Gambar Orang dan Psikotes Gambar Pohon.
Untuk itulah, kali ini Kinar bakal sharing ke Teman Kerja semua tentang contoh dan cara mengerjakan psikotes gambar orang dan pohon ini. Simak sampai akhir artikel ini ya biar kalian tahu karakteristik tes ini dan melewati tesnya dengan lancar.
Psikotes menggambar orang ini pertama kali diperkenalkan oleh Ebenezer Cooke pada tahun 1885. Dengan tes ini Cooke mengamati bahwa gambar seorang anak dapat mempengaruhi perkembangannya. Tes ini kemudian dipopulerkan oleh Florence Goodenough pada tahun 1926 sebagai tes yang dapat melihat kepribadian seseorang. Di luar negeri, tes ini dikenal dengan nama Draw a Man Test (DAM).
Tes gambar orang ini tidak menilai dari segi keindahannya, karena memang bukan tes seni rupa, akan tetapi lebih menilai tentang detil dan proporsionalitas gambarnya. Dari situlah dapat dianalisa mengenai kepribadiaannya.
Mungkin saat ini kalian akan bertanya-tanya, psikotes menggambar orang untuk apa sih? Menurut Goodenough, tes ini mampu menggambarkan kepribadian dan visi-misi seseorang ketika masuk dalam dunia kerja.
Alasannya adalah karena dalam tes ini biasanya tidak terdapat instruksi yang detil tentang gambar orangnya siapa, dalam posisi apa atau sedang apa, apakah berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, ukuran gambarnya seberapa, hingga detil gambar orang itu harus bagaimana. Kamu hanya akan diberikan selembar kertas kosong dan pensil serta perintah untuk menggambar orang saja.
Hal itulah yang membuat ambiguitas gambar dari tes ini. Tapi justru menurut Goodenough, ambiguitas inilah yang justru membuat penilai dapat mengetahui visi-misi ke depan dari testee (orang yang dites). Orang yang mampu menggambar dengan detil dan baik di tengah ambiguitas ini dinilai mempunyai visi dan misi kerja yang lebih baik.
Saat kalian menggambar orang, ada beberapa aspek yang dapat dinilai oleh HR tentang kepribadian kamu. Contohnya:
Sebelum memulai mengerjakan tes ini, perlu diketahui dulu berapa menit psikotes menggambar orang. Tes ini biasanya memakan waktu sekitar 10-15 menit saja. Sehingga cara menggambarnya tidak perlu memperhatikan sisi keindahannya. Yang perlu kalian perhatikan saat mengerjakan psikotes menggambar orang adalah sebagai berikut:
Psikotes gambar pohon juga dikenal dengan nama Karl Koch's Tree Testing atau bisa juga disebut Tes Baum. Tes ini pertama kali diperkenalkan oleh Psikolog asal Swiss yaitu Dr. Charles (Karl) Koch pada tahun 1950an. Salah satu alasan mengapa tes gambar pohon digunakan dalam psikotes adalah karena tes ini dapat dilakukan dengan cepat ke berbagai macam orang dari anak-anak hingga dewasa, yang membantu mengumpulkan data penting tentang bagaimana testee memahami diri mereka dan memandang hidup mereka.
Mirip dengan DAM, tes gambar pohon digunakan sebagai tes pelengkap. Sama juga seperti tes gambar orang, tes ini juga tidak menilai sisi keindahannya. Tes ini termasuk salah satu psikotes menggambar yang paling mudah.
Jika sudah ada tes gambar orang, kenapa psikotes disuruh gambar pohon juga sih? Sebenarnya tes ini menguji seberapa jauh rasa tanggung jawab dan percaya diri seseorang.
Mirip dengan psikotes menggambar orang, dalam tes gambar pohon juga diperhatikan masalah detil gambar pohonnya, goseran pensil pada setiap bagian pohon yang juga memiliki arti tersendiri dalam menentukan kepribadian seorang testee. Seperti misalnya goresan gambar yang terlihat berulang-ulang akan menandakan bahwa kamu memiliki kepribadian yang ragu-ragu.
Sama dengan tes gambar orang, jika ditanya berapa menit psikotes menggambar pohon? Maka tes gambar pohon rata-rata juga membutuhkan waktu 10-15 menit. Sebelum mulai mengerjakan ada baiknya kalian simak tips berikut ini:
Sekarang jika kalian bertanya, apa jawaban dari tem gambar orang dan pohon? Maka seperti Tes Wartegg yang juga merupakan tes menggambar, dalam hal tes kepribadian tidak ada standar jawaban benar dan salah. Tes-tes kepribadian hanya ingin menganalisa kepribadian testee berdasarkan jenis tes yang diberikan. Lalu dengan analisa itu akan dilihat kecocokan dengan jenis pekerjaan yang tersedia serta bagaimana seharusnya perusahaan memperlakukan atau menempatkan karyawannya pada posisi yang sesuai.
Dengan penjelasan cara mengerjakan psikotes gambar orang dan pohon tadi, semoga sekarang kalian menjadi paham apa itu psikotes gambar orang dan psikotes gambar pohon. Tidak ada rahasia khusus yang perlu dipelajari dari tes-tes ini. Yang penting kalian bisa menggambarkan secara detil orang atau pohon yang kalian gambar. Karena itu merupakan cerminan dirimu dalam menggambarkan kepribadianmu sendiri.
Penentuan kepribadian seseorang tidak hanya dapat dilakukan dengan tes gambar orang dan pohon, tapi juga bisa dilakukan dengan Tes MBTI yang tidak kalah penting. Kalian bisa mencoba tes MBTI secara gratis di halaman assessment Makin Mahir ID, dan mendapatkan hasil kepribadian berdasarkan tes MBTI yang kalian ambil. Dengan gambaran kepribadian tersebut, kalian bisa menilai sendiri karir apa yang cocok untuk kalian geluti.
Dari berbagai macam contoh tes psikotes, pasti kamu pernah disuruh menggambar orang dengan lengkap. Hasil psikotes gambar orang ini bisa menentukan sifat kamu, lho.
Dari hasil psikotes gambar manusia ini, perekrut jadi mengetahui kepribadian calon karyawannya. Hal ini dikarenakan pada kondisi tertentu, kepribadian dan psikologi seseorang bisa dilihat dari cara ia menggambar sesuatu.
Simak penjelasan di bawah ini terkait psikotes gambar orang, cara menggambarnya, dan poin penilaiannya, yang sudah dirangkum KitaLulus di bawah ini.
Kelengkapan Anggota Tubuh
Setiap kamu menjawab psikotes gambar orang, pastikan kelengkapan anggota tubuhnya. Hal ini untuk menilai seberapa detail calon pekerja untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Perhatikan setiap kelengkapan anggota tubuh mulai dari kepala hingga ujung kaki.
Terutama detail kecil seperti alis, bulu mata, dan lainnya. Maka kamu akan dianggap tidak bisa memperhatikan detail pada pekerjaan. Padahal ini merupakan poin penting untuk penilaian, lho.
Tips Lolos Psikotes Menggambar Orang
Banyak orang merasa kebingungan ketika mendapat tes menggambar manusia. Sifat tes gambar ini sama dengan bentuk psikotes lainnya, seperti menggambar pohon dan rumah. Penilaian tidak mengacu dari perhitungan atau ukuran khusus, namun terdapat beberapa aspek yang menjadi bahan pertimbangan.
Walaupun tidak diminta menggambar secara sempurna atau estetik, namun Anda tetap harus memperhatikan gambaran yang dibuat. Berikut ini beberapa tips lolos psikotes menggambar orang yang bisa Anda terapkan:
Anda bisa memulai dengan memilih jenis kelamin orang yang ingin Anda gambarkan. Disarankan untuk menggambarkan sesuai dengan jenis kelamin Anda sendiri. Sebagai contoh, jika Anda adalah seorang pria maka lebih baik menggambarkan orang berjenis kelamin laki-laki. Anda juga dapat menambahkan perkiraan usia pada gambar Anda agar karakter manusia yang dihasilkan bisa terlihat.
Anda dapat menggambarkan individu yang ada dalam kehidupan nyata, seperti panutan, tokoh terkenal, dan lain sebagainya. Hindari menggambar karakter dari anime atau kartun. Dengan demikian, ketika diminta untuk menjelaskan maka bisa memberikan penjelasan yang lebih jelas dan mendalam.
Gambarkanlah dengan lengkap dari bagian kepala hingga ujung kaki. Jangan lupa menggambar pada detail-detail kecil seperti alis, bulu mata, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar perekrut dapat menilai seberapa teliti Anda dalam bekerja.
Anda juga bisa menggambarkan ekspresi, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau kebingungan. Jika Anda menggambarkan kebahagiaan, ini dapat menandakan bahwa Anda optimis dan bersemangat dalam menghadapi berbagai jenis pekerjaan. Jika memungkinkan, Anda dapat melekatkan gambaran profesi seseorang dengan posisi sedang melakukan aktivitas, seperti guru, atlet, pebisnis, dan lainnya.
Hal lain yang nggak boleh Anda lewatkan adalah memastikan proporsinya seimbang. Hindari menggambar dalam bentuk kelebihan seperti di bagian kepala yang terlalu besar atau tangan yang terlalu kecil. Keseluruhan proporsi pada hasil gambaran Anda akan dinilai.
Menggambar orang dengan proporsi yang besar mungkin menandakan kepercayaan diri yang tinggi, sifat agresif, dan tingkat aktivitas yang tinggi. Sebaliknya, gambar dengan proporsi kecil bisa menunjukkan kurangnya keyakinan pada diri sendiri, sifat introvert, dan kurang optimis.
Gaya orang yang digambarkan juga memiliki makna tersendiri. Posisi tangan yang terbuka bisa menggambarkan sifat yang terbuka, sementara posisi tangan yang tertutup dapat menunjukkan adanya masalah dalam hubungan sosial. Anda juga dapat menggambar orang tersebut dalam berbagai posisi seperti duduk, berdiri, berbaring, dan sebagainya.
Pada setiap psikotes gambar, pastikan Anda memperhatikan ketelitian garisnya. Hindari membuat garis yang terputus-putus. Selain itu, pastikan ketebalan garis tidak terlalu ekstrem, baik itu tidak terlalu tebal maupun terlalu tipis. Cobalah untuk menggambar dengan satu garis yang kontinu.
Ketebalan garis pada berbagai bagian dapat memberikan petunjuk tentang kepribadian Anda. Misalnya, jika ada penekanan pada garis-garis wajah maka ini bisa mengindikasikan kurangnya rasa percaya diri. Sementara penekanan pada garis leher dapat menggambarkan tekad yang kuat dan keteguhan hati.
Demikianlah ulasan mengenai arti menggambar orang saat psikotes. Sangat penting untuk memperhatikan beberapa aspek ketika menghasilkan gambar yang mempengaruhi penilaian karakter atau kepribadian Anda. Anda bisa berlatih sendiri terlebih dahulu sebelum menjalani tes ini. Baca juga cara merekrut karyawan yang berkualitas.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.
Dalam proses rekrutmen, baik dalam dunia kerja maupun ketika mendaftar di kampus tertentu, psikotes adalah hal yang tidak terlewatkan. Salah satu jenis psikotes yang banyak digunakan adalah psikotes gambar.
Sama dengan psikotes lain, psikotes gambar bertujuan untuk memahami lebih dalam kepribadian seseorang.
Penasaran jenis-jenis dari psikotes gambar ini? Mari belajar bersama-sama jenis dan contoh psikotes gambar berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kepribadian dan fungsi emosional
Tes ini juga dapat digunakan untuk menilai karakter, kepribadian, dan fungsi emosional seseorang.
Namun, penting untuk diingat bahwa hasil interpretasi dari tes psikologi ini bersifat subjektif.
Artinya, penafsiran dari hasil tes bisa bervariasi tergantung pada pengalaman, latar belakang, dan sudut pandang psikolog atau penguji yang menginterpretasikannya.
Tidak ada satu interpretasi pun yang dianggap sebagai standar universal. Hal ini karena kepribadian dan emosi seseorang sangatlah kompleks dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Kendati demikian, ada sejumlah interpretasi umum yang kerap dipakai dalam penilaian tes psikotes gambar, seperti misalnya:
Arti Menggambar Orang saat Psikotes
Sebelum memahami lebih jauh seluk-beluk tes menggambar, mari kenali lebih dulu sejak kapan awal mula prosedur ini digunakan dalam psikotes. Psikotes menggambar orang diperkenalkan pada tahun 1885 oleh Ebenezer Cooke. Ia punya temuan bahwa menggambar manusia dapat mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak.
Oleh Florence Goodenough pada tahun 1926, tes menggambarkan manusia semakin dipopulerkan sebagai tes kepribadian. Bentuk psikotes ini bertujuan untuk melihat kepribadian atau karakter seseorang berkaitan dengan kemampuan dalam bekerja.
Menurut Goodenough, dari hasil gambaran juga bisa dilihat visi-misi dari orang tersebut. Lantaran tidak ada instruksi khusus yang diberikan, gambar yang lebih detail dapat menunjukkan visi-misi kerja yang lebih baik.
Waktu pengerjaan psikotes menggambar manusia juga tidak terlalu lama. Anda diminta membuat gambar orang secara proporsional dalam waktu umumnya 10-15 menit. Anda tidak perlu berpikir keras untuk menghasilkan gambar yang bagus, sebab yang dinilai bukan dari segi keindahan melainkan lebih pada kelengkapan anggota tubuh.
Gambar sesuai dengan jenis kelamin dan penampilan manusia yang sebenarnya
Saat mengerjakan psikotes menggambar manusia, gambarlah figur yang mencirikan laki-laki atau perempuan, serta gambarkan penampilannya seperti sosok manusia yang sebenarnya.
Misalnya, ketika menggambar seorang wanita, pastikan karakteristik fisik yang kamu buat dapat menggambarkan sosok seorang wanita secara baik.
Cara Mengerjakan Psikotes Gambar Orang
Bagi kamu yang baru pertama kali mengerjakan psikotes ini mungkin akan bingung saat hendak menyelesaikannya.
Pasalnya, tidak ada perintah apa pun di kertas kosong yang diberikan perekrut. Satu-satunya perintah yang bakal kamu terima hanyalah perintah mengerjakan tes menggambar manusia.
Lalu, bagaimana cara mengerjakan tes psikotes gambar? Berikut penjelasan dan triknya:
Sistematika Penilaian Psikotes Menggambar Orang
Setelah mengetahui trik mengerjakan psikotes gambar orang, maka kamu harus mengetahui apa saja yang menjadi detail penilaian psikolog terhadap hasil gambar yang kamu buat.
Perlu diperhatikan bahwa, setiap detail yang kamu tambahkan di psikotes gambar orang akan menjadi penilaian untuk melihat karakter dan kepribadian kamu. Maka dari itu, usahakan menggambar sedetail mungkin sesuai dengan cara yang sudah dijelaskan di atas, ya!
Berikut beberapa detail penilaian psikotes gambar orang yang perlu kamu tahu:
Dalam proses penilaian psikotes gambar orang, kepala diyakini sebagai otak besar dari segala keputusan yang diambil. Maka dari itu, ada baiknya jika kamu tidak melewatkan detail yang ada bagian kepala.
Seperti mata, hidung, alis, bulu mata, rambut, kening, kelopak mata, pipi, lubang hidung, bibir, bagian leher, dan jakun untuk seorang pria. Dan pastikan psikotes gambar orang memiliki porsi yang proporsional satu sama lain dan seimbang.
Selanjutnya ada penilaian di badan bagian atas. Pada bagian ini ada dada, perut, lengan, dan tangan. Jangan lupa untuk menggambar lima jari di tiap tangan. Hal ini dipercaya bahwa perintah yang bersumber dari otak dialirkan dan disebarkan ke seluruh bagian tubuh.
Psikolog akan menilai bagaimana kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, hingga bagaimana cara kamu mengatur atau mengorganisir pekerjaan sehari-harinya.